32.3 C
Indramayu
Kamis, November 13, 2025


Terungkap! 50 Persen Keracunan MBG Akibat E. coli, SPPG Diwajibkan Masak Pakai Air Kemasan

MHNEWS.ID.- Hasil kajian Kementerian Kesehatan mengungkap, 50 persen kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) diakibatkan bakteri Escherichia coli (E. coli).

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan hal ini saat menghadiri rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

- Advertisement -

Dikatakan, cemaran E. coli disebabkan air yang digunakan untuk memasak. Agar kejadian keracunan tidak terulang, setiap SPPG sekarang diminta untuk menggunakan sterilisasi food tray.

“Terutama yang berbahan seperti lemari dan memiliki uap panas yang bisa sampai 120 derajat, sehingga food tray bisa cepat dikeringkan, dan juga steril,” ujar Dadan.

“Dari hasil kajian Kemenkes, banyak kejadian keracunan pangan di Indonesia, 50 persen disebabkan cemaran E. coli yang disebabkan oleh air,” sambungnya.

Dadan mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memasak dengan air kemasan atau air isi ulang.

Lalu, mereka juga diharuskan memiliki alat untuk mensterilkan air yang dipakai untuk memasak menu MBG.

Baca Juga :  Keracunan Massal Terus Terjadi, Dedi Mulyadi Tekankan Pengawasan SPPG MBG Berlapis

“Maka seluruh SPPG sekarang diminta untuk menggunakan air untuk masak yang tersertifikasi, baik itu air dalam kemasan, maupun air isi ulang, tapi memiliki peralatan untuk bisa mensterilkan air tersebut,” jelas Dadan.

Dadan menyebut, sudah ada 1.619 dapur MBG yang memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Proses penerbitan SLHS sendiri bergantung pada kecepatan dari pemda masing-masing.

“Kecepatan penerbitan sertifikatnya tergantung dari pemda masing-masing, ada yang sangat cepat, ada yang masih membutuhkan waktu,” ujarnya.

“Tetapi praktik terkait penerapan aspek higienis sudah diperketat lebih intens dalam juknis terbaru,” imbuh Dadan.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler