ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Perasaan was-was tentang batalnya wudhu hampir dialami sebagian muslim.
Padahal seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam berikut ini:
“Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan sesuatu dalam perutnya, maka membuatnya ragu, apakah ada yang keluar (angin) darinya atau tidak? Maka janganlah keluar dari masjid hingga mendengar suara atau mendapatkan bau!” [H.R. Muslim].
Dalam hasdist yang lain, sebagaimana ditulis Ahmad bin Salim Ba Duwailan dalam almanhaj.or.id, Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah dia berpaling dari shalatnya hingga mendengar suara (angin) atau mendapatkan baunya!” [H.R. Muslim].
Demikian juga dalam hadist berikut:
“Sesungguhnya syaitan akan mendatangi salah seorang dari kalian dalam shalatnya, kemudian dia akan memegangi sehelai rambut yang ada di duburnya kemudian dia akan ulurkan, sehingga orang itu mengira bahwa dirinya telah ber-hadats, maka janganlah dia meninggalkan (shalatnya) sampai mendengar suara atau mencium bau!” [H.R. Imam Ahmad].
Sedangkan dalam lafazh Abu Dawud:
“Bila syaitan mendatangi salah seorang dari kalian dan berkata kepadanya, ‘Kamu telah berhadats,’ hendaklah dia katakan kepadanya, ‘Kamu dusta,’ kecuali seorang yang mencium bau dengan hidungnya atau mendengar suara dengan telinganya.”
Maka Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan untuk mendustakan syaitan, meskipun pada sesuatu yang dimungkinkan kebenarannya.
Penulis: Wawan Idris


