27.7 C
Indramayu
Rabu, November 27, 2024


Wajib Dipahami! Ibadah tanpa Disertai Keikhlasan tidak ada Nilainya, Berikut ini Dalilnya

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Ibadah apa pun tanpa disertai keikhlasan maka tidak ada nilainya, bahkan suatu amalan tidak dikatakan amal shalih tanpa keikhlasan.

Secara bahasa, ikhlas berasal dari bahasa Arab yang artinya murni, jernih, dan tanpa campuran apa pun. Orang yang mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah dengan ikhlas maka ia memiliki niat suci hanya karena Allah Azza wa Jalla, bukan karena yang lainnya.

- Advertisement -

Seorang muslim yang melakukan suatu perbuatan dengan ikhlas akan memperoleh derajat tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla, sebagaimana dijelaskan dalam surah An-Nisa ayat 125:

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan ….” (Q.S. An-Nisa: 125).

Banyak dalil, baik dari al-Qur’ân maupun sunnah yang mengajak untuk selalu ikhlas. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam,” (Q.S. Ghafir: 65).

“Katakanlah: ‘Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan’. Dan (katakanlah): ‘Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)’,” (Q.S. Al-A’raf: 29).

“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya,” (Q.S. Az-Zumar: 2).

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya’.

Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar,” (Q.S. Az-Zumar: 3)

Penetapan tentang ikhlas juga ada dalam dalam sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits yang terkenal dari Umar bin Khathab Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhâri dan Muslim, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya setiap amalan disertai niat. Dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau untuk wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia berhijrah kepadanya. [H.R. Bukhori].

Penulis: Wawan Idris

 

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler