26 C
Indramayu
Kamis, Januari 9, 2025


Wajib Diketahui, inilah Penghapus Pahala Besar dari Sikap Bersabar   

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Saat mendapat musibah dan ujian maka bersabarlah.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : مَرَّ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بِامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ فَقَال : «اتَّقِي الله وَاصْبِرِي » فَقَالَتْ : إِلَيْكَ عَنِّي ، فَإِنِّكَ لَمْ تُصَبْ بمُصِيبتى، وَلَمْ تعْرفْهُ ، فَقيلَ لَها : إِنَّه النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَأَتتْ بَابَ النَّبِّي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فلَمْ تَجِد عِنْدَهُ بَوَّابينَ ، فَقالتْ : لَمْ أَعْرِفْكَ ، فقالَ : « إِنَّما الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأولَى » متفقٌ عليه.

- Advertisement -

Dari Anas radhiyallahu anhu, dia berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, ”Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata, ”Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.”

Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian wanita ini berkata, ”Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh namanya sabar itu adalah ketika di awal musibah.” [Mattafaqun ‘alaihi, HR. Bukhari, no. 1283 dan Muslim, no. 926].

Dilansir dari ulasan Ustadz Fadly Gugul S.Ag., M.A., hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, diantaranya;

1. Sabar yang menjadikan seseorang mendapatkan ganjaran pahala adalah sabar ketika di awal musibah dan inilah yang dinamakan sabar sebenarnya. Adapun sabar sesudahnya adalah cuma sekedar hiburan.

2. Jika ada seseorang menghadapi musibah, atau ditimpa malapetaka, meresponnya langsung dengan amarah dan tidak ridho pada takdir Allah Ta’ala.

Namun setelah itu dia menahan diri dan bersabar karena mungkin mendapatkan nasehat atau yang lainnya, maka ini bukanlah sabar yang sebenarnya dan ia tidak mendapatkan pahala karenanya.

3. Bagusnya akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam amar ma’ruf nahi mungkar, dimana beliau tetap memberi nasehat ketakwaan dan kesabaran.

4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan uzur dan toleransi bagi mereka yang tidak tahu atau belum tahu.

5. Seyogyanya bagi para pemangku jabatan yang bertugas melayani hajat hidup orang banyak itu mudah ditemui dan tidak membuat tameng atau batas interaksi yang menyulitkan mereka yang butuh bantuan dan arahan.

6. Tangisan di kuburan itu bisa menafikan kesabaran dan meniadakan ketakwaan.

7. Motivasi untuk bersabar dari buruknya balasan dan tanggapan manusia tatkala berdakwah pada mereka, dan hanya berharap balasan dari Allah Yang Mahapemurah.

8. Dalam hadis ini terkandung faedah; bolehnya wanita ziarah dan berada di kuburan, tapi tidak sering atau hanya sesekali saja berdasarkan hadis-hadis yang lain tentang ziarah kubur. Wallahu Ta’ala A’lam.

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler