ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Amal shaleh adalah jika memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas pada Allah Ta’ala dan mengikuti tuntunan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
عَنْ أبي هريرة رضي اللَّه عنه أن رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « بادِروا بالأعْمالِ الصَّالِحةِ ، فستكونُ فِتَنٌ كقطَعِ اللَّيلِ الْمُظْلمِ يُصبحُ الرجُلُ مُؤمناً ويُمْسِي كافراً ، ويُمسِي مُؤْمناً ويُصبحُ كافراً ، يبيع دينه بعَرَضٍ من الدُّنْيا» رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Bersegeralah beramal shaleh sebelum datang fitnah (musibah dan cobaan) seperti potongan malam yang gelap.
Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.” [H.R. Muslim, no. 118].
Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin menjelaskan hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, diantaranya:
1. Petunjuk berharga yang berisi perintah untuk bersegera melakukan amalan shaleh sebelum datang cobaan dan bencana yang mengubah keadaan.
Yang disebut amalan shaleh adalah jika memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas pada Allah Ta’ala dan mengikuti tuntunan Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jika tidak memenuhi syarat ini, walaupun hanya satu saja, maka amalan itu tidaklah diterima di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.
2. Penjelasan bahwa fitnah yang akan datang berupa musibah dan cobaan seperti potongan malam, maksudnya fitnah tersebut tidak terlihat atau sangat samar. Ketika itu manusia tidak tahu ke manakah mesti berjalan.
Ia tidak tahu di manakah tempat keluar. Fitnah tersebut boleh jadi karena syubhat (racun pemikiran dan penyimpangan), boleh jadi timbul dari syahwat (dorongan hawa nafsu untuk bermaksiat dan melanggar aturan Allah Yang Mahakuasa).
3. Wajibnya berpegang teguh dengan agama.
4. Sifat fitnah akhir zaman begitu menyesatkan dan mengerikan. Satu fitnah datang dan akan berlanjut pada fitnah berikutnya, saking dahsyatnya bahkan sampai menyebabkan kekufuran seseorang.
5. Jika seseorang punya kesempatan untuk melakukan satu kebaikan, maka segeralah melakukannya, jangan menunda-nunda.
6. Jangan menukar agama dengan dunia yang murah; dengan harta, kekuasaan, kedudukan atau bahkan dengan perempuan. Wallahu Ta’ala A’lam.
Penlis: Wawan Idris