ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Jiwa kadang membenci sesuatu padahal di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Neraka itu tertutup (dikelilingi) dengan berbagai kesenangan dan surga itu tertutup dengan berbagai hal yang dibenci.” [H.R. Al-Bukhari, no. 6487 & Muslim, no. 2822].
Syaikh Shalih al Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin dan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin menjelaskan faedah-faedah hadist tersebut, di antaranya:
Pertama, penjelasan berharga bahwa bahwa seseorang itu tidak akan masuk surga sehingga mengamalkan perkara-perkara yang dibenci jiwa, begitupula sebaliknya seseorang itu tidak akan masuk neraka sehingga ia mengamalkan perkara-perkara yang disenangi oleh syahwat.
Demikian itu dikarenakan ada tabir yang menghiasi surga dan neraka berupa perkara-perkara yang dibenci ataupun yang disukai jiwa.
Barangsiapa yang berhasil membuka tabir ini, maka ia akan sampai ke dalamnya. Tabir surga itu dibuka dengan amalan-amalan yang dibenci jiwa dan tabir neraka itu dibuka dengan amalan-amalan yang disenangi syahwat.
Kedua, neraka itu diliputi dengan hal-hal yang menyenangkan, dan sebaliknya surga diliputi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan.
Bersungguh-sungguhlah menunaikan hal-hal yang dicintai Allah Ta’ala walaupun berat, ingatlah jika kita memaksakan diri menunaikan ketaatan dan perbuatan baik, maka lama-kelamaan akan mencintainya dan menjadi kebiasaan, bahkan merasa enggan untuk meninggalkannya.
Ketiga, sebab jatuh dalam syahwat adalah karena setan menghias kemungkaran dan keburukan sehingga jiwa melihatnya tampak bagus lalu tertarik kepadanya.
Keempat, jiwa kadang membenci sesuatu padahal di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Q.S. Al-Baqarah: 216].
Kelima, kewajiban setiap insan untuk berperang melawan hawa nafsu dalam jiwa, serta memutus jiwa tersebut dari syahwat dan kesukaan-kesukaannya yang melanggar aturan dan batasan syariat.
Keenam, surga dan neraka telah ada dan telah diciptakan. Wallahu Ta’ala A’lam.
Penulis : Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com