31 C
Indramayu
Senin, April 7, 2025


Janganlah Pelit, Terlebih kepada Tentangga, karena itu Perbuatan Tercela

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Ketahuilah sikap pelit itu termasuk akhlak tercela, lebih lagi kalau kepada tetangga.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لَا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

- Advertisement -

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Wahai kaum muslimah! Janganlah sekali-kali seorang tetangga merasa rendah untuk memberi sedekah kepada tetangganya, walaupun hanya berupa kikil kambing!” [H.R. Al-Bukhari, no. 2566, 6017. & Muslim, no. 1030].

Syaikh Shalih al Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin dan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin menjelaskan faedah-faedah hadist tersebut, di antaranya:

Pertama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi memotivasi kepada kita untuk memberikan hadiah atau sedekah kepada tetangga walaupun dengan sesuatu yang kecil.

Kikil kambing itu tentunya sesuatu yang remeh, tetapi baginda Nabi berpesan jangan sampai meremehkan kebaikan walaupun sangat sedikit, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (artinya):

“Jika kamu memasak masakan yang berkuah, maka perbanyaklah kuahnya dan bagikan ke tetanggamu!” [H.R. Muslim, no. 4758, dari Abu Hurairah].

Kedua, berbuat baik kepada tetangga termasuk menunaikan pesan dan wasiat Rasul. Walaupun sekadar bersikap ramah ketika bertemu dengan mereka, berwajah yang ceria, tidak menampakkan wajah yang murung, cemberut atau sangar, karena semua itu akan membuatnya bahagia.

Ketiga, setiap yang membuat saudara kita bahagia merupakan perbuatan baik dan mendapat pahala, dan setiap yang membuat orang kafir marah adalah kebaikan, sebagaimana firman Allah Ta’ala (artinya):

“. . . Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan.” [Q.S. At-Taubah: 120].

Keempat, larangan pelit dan bakhil pada saudara yang membutuhkan atau kurang mampu, karena termasuk akhlak tercela, lebih lagi kalau itu adalah tetangga.

Kelima, anjuran menyambung hubungan yang baik dengan kaum muslimin, lebih khusus para tetangga yang paling dekat rumahnya dengan kita.

Keenam, segala perbuatan baik akan mendapatkan balasannya, maka sikap meremehkan atau menganggap rendah sebuah kebaikan, walaupun kebaikan itu berasal dari diri sendiri adalah akhlak yang perlu dijauhi.

Maka berharaplah kebaikan dan balasan dari Allah ‘Azza wa Jalla semata. Wallahu Ta’ala A’lam.

Penulis: Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler