ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Setiap kali kaki melangkah ke masjid maka banyak pahala yang didapatkan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapuskan dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian?” Mereka menjawab, “Sudah tentu, wahai Rasulullah.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak melangkah ke masjid dan menunggu shalat berikutnya seusai shalat. Hal itu ibarat ribath (menjaga perbatasan dari serangan musuh).” [H.R. Muslim, no. 251].
Syaikh Shalih al Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin dan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin menjelaskan faedah-faedah hadist tersebut, di antaranya:
Pertama, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan sesuatu dalam bentuk pertanyaan kepada para sahabat. Beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui apa yang akan diucapkan (dijawab) oleh mereka.
Tetapi Rasul Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap melakukannya karena termasuk metode pengajaran Nabi yang indah menyampaikan pertanyaan agar terjadi interaksi dan menarik fokus perhatian para sahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
Kedua, kemuliaan menyempurnakan wudhu pada cuaca yang sangat dingin karena air sangat dingin atau pada kondisi yang sulit.
Karena menyempurnakan wudhu pada waktu itu sangat berat, seseorang yang mengalami kesulitan ini menunjukkan tingginya keimanannya, dan Allah Ta’ala akan mengangkat derajatnya dan menghapuskan dosanya.
Ketiga, keutamaan memperbanyak langkah kaki ke masjid, khususnya untuk menunaikan shalat berjama’ah lima waktu. Setiap kali ia melangkah pergi ke masjid maka semakin banyak pahala yang ia dapatkan.
Ketika seseorang yang berwudhu di rumahnya dengan sempurna, kemudian ia keluar menuju ke masjid untuk menunaikan shalat, maka setiap langkahnya Allah ‘Azza wa Jalla akan mengangkat derajat baginya setiap kali ia melangkah, dan dihapuskan kesalahannya.
Keempat, faedah berharga tentang motivasi untuk menunggu shalat berjamaah setelah shalat. Seseorang yang melakukan hal ini menunjukkan betapa rindu dan cintanya terhadap shalat berjamaah.
Keterkaitan serta keterpautan hatinya dengan masjid dan juga menunjukkan ketinggian imannya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Telah dijadikan kesenanganku (ketenangan) di dalam shalat.” [H.R. Ahmad, An Nasa’I, dan selainnya. Di nilai shahih oleh Albani dalam Shahih Al Jami’, no. 3093].
Kelima, seorang yang menunggu shalat berikutnya maka Allah Ta’ala akan mengangkat derajat dan menghapuskan kesalahan-kesalahannya:
“Itulah yang disebut dengan ribath,” Kata ribath makna asalnya adalah berjaga dalam medan jihad melawan musuh, mengikat kuda-kuda dan mempersiapkannya, inilah termasuk amal yang paling utama.
Begitu juga banyak amal shalih dan ibadah dalam hadits ini, yaitu selalu menjaga kesucian dan menyempurnakannya (wudhu), berusaha shalat berjama’ah dan menunggu waktu shalat berikutnya di masjid, semua ini sebagai bentuk amalan ibadah yang berjihad di jalan Allah Ta’ala.
Keenam, keutamaan mendirikan rumah yang jauh dari masjid, dan pemilik rumah ini (pria) atau yang tinggal berjauhan dari masjid juga rajin berjalan menunaikan shalat berjama’ah di masjid. Wallahu Ta’ala A’lam.
Penulis : Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com