28.5 C
Indramayu
Selasa, Juni 24, 2025


Makan Daging Ayam Menyebabkan Kanker dan Percepat Kematian, Benarkah?

MHNEWS.ID.- Banyak orang beranggapan bahwa ayam adalah sumber protein yang lebih baik karena lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol.

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa makan terlalu banyak ayam dapat berisiko meningkatkan kematian lebih cepat, terutama karena kanker saluran pencernaan.

- Advertisement -

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari National Institute of Gastroenterology di Italia mengungkapkan hasil mengejutkan:

Betapa tidak, dengan mengonsumsi lebih dari 300 gram ayam dalam seminggu bisa meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran cerna hingga 27 persen dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari 100 gram ayam setiap minggunya.

Kenapa ayam bisa memicu kanker?

Penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi tinggi konsumsi ayam terkait dengan peningkatan risiko kanker pencernaan, terutama pada pria.

Penelitian yang dikutip dari Daily Mail tersebut menyebutkan, pria yang mengonsumsi lebih dari 300 gram ayam seminggu memiliki kemungkinan 2,6 kali lebih besar untuk meninggal karena kanker pencernaan dibandingkan dengan yang mengonsumsi lebih sedikit.

Namun hal itu tidak berlaku bagi wanita. Wanita, misalnya, menunjukkan risiko yang lebih rendah meskipun mengonsumsi ayam dalam jumlah yang sama.

Peneliti belum sepenuhnya memahami mengapa konsumsi ayam memiliki dampak negatif tersebut, namun mereka mencatat beberapa kemungkinan penyebab.

Salah satunya adalah proses memasak ayam yang bisa menghasilkan senyawa mutagenik. Selain itu, pakan ayam yang mengandung pestisida dan hormon juga berpotensi menyumbang pada peningkatan risiko kanker.

Faktor-faktor lain yang memengaruhi risiko

Tentu saja, ini bukan berarti ayam sepenuhnya buruk untuk kesehatan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ayam, sebagai sumber daging putih, lebih sehat dibandingkan dengan daging merah dalam banyak aspek.

Misalnya, konsumsi daging merah lebih banyak terkait dengan risiko kanker non-pencernaan. Namun, yang perlu diingat adalah keseimbangan dalam pola makan sangat penting.

Mengonsumsi berbagai jenis makanan dengan proporsi yang sehat akan membantu tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tanpa risiko kesehatan yang besar.

Selain itu, penelitian ini juga menekankan pentingnya faktor gaya hidup lain, seperti olahraga.

Tanpa gaya hidup aktif, risiko penyakit tetap meningkat meski kita mengatur pola makan dengan baik.

Namun, penelitian ini tidak mencakup data tentang kebiasaan olahraga para partisipan, yang jelas berperan penting dalam mencegah penyakit serius.
Makan ayam, ada batasnya!

Jadi, apakah ini berarti kita harus menghindari ayam sepenuhnya? Tidak juga. Kuncinya adalah moderasi.

Mengonsumsi ayam dalam jumlah yang wajar, seperti dua potong dada ayam dalam seminggu, tetap dianggap aman dan bermanfaat.

Namun, jika kita mengonsumsinya secara berlebihan, terutama dengan cara memasaknya yang kurang sehat, risiko terkena kanker bisa meningkat.

Bagi kalian yang suka makan ayam, cobalah untuk lebih bervariasi dalam pilihan protein kalian. Ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang tak kalah bergizi.

Intinya, menjaga keseimbangan dan beragam makanan adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap sehat tanpa harus merasa khawatir tentang risiko penyakit serius.

Penulis: Nia Herlina [Pengurus PKK Kabupaten Indramayu]

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler