Oleh H. Adlan Daie
Pemerhati politik dan sosial keagamaan
PERAN keseimbangan politik atau dalam istilah Fahri Ali, intelektual politik UIN Jakarta disebut political balance yang diperankan Golkar Indramayu saat ini terhadap kepemimpinan Bupati Indramayu, Nina Agustina adalah hal “lumrah” dalam tradisi dan sistem politik demokrasi modern.
Bahkan Willem Lidle, pakar politik dari Ohio University yang menekuni penelitian politik di Indonesia menyebutnya sebagai indikator tingkat demokrasi sehat dan kualitatif. Justru tidak sehat jika Golkar tidak aktif memainkan peran political balance tersebut.
Terus terang Golkar Indramayu tidak memiliki tradisi politik memainkan peran political balance di atas dalam sejarah politik modern di Indramayu, kecuali dalam satu tahun terakhir –konsekuensi kekalahan Pilkada 2020, di mana pasangan calon yang diusung Golkar tidak terpilih.