ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Bulan Muharram dalam masyarakat Jawa disebut bulan Suro. Bulan ini diangap keramat, mistis, dan kerap disebut juga sebagai bulan sial.
Karena anggapan keliru tersebut, maka sampai saat ini masih banyak ummat Islam yang terpengaruh dan mengikuti kebiasaan nenek moyangnya. Contoh nyata, pada bulan Muharram atau Suro dilarang menikahkan anak atau bepergian jauh.
Yang lebih memprihatinkan sebagian ummat Islam masih melakukan ritual yang sesungguhnya tidak disyariatkan agama Islam. Ritual tersebut bahkan mengarah pada perbuatan syirik yang dosanya tidak terampunkan.
Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukn-Nya (syirik) dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Alloh, maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S. An-Nisa: 48).