MHNEWS.id.- Pengaruh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif mengakibatkan kemarau tahun 2023 ini akan lebih kering dibandingkan dengan periode 2020-2022.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan hal tersebut dalam acara penyerahan insentif fiskal kepada pemerintah daerah, di Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Karena hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, adanya potensi musim kemarau kering yang puncaknya pada Agustus hingga September 2023.
“Karena dua-duanya (El Nino dan IOD positif) berperan bersama, maka dikhawatirkan kemarau ini relatif jauh lebih kering dibanding kemarau tahun lalu, 2022, kemarau 2021, dan kemarau 2020,” kata Dwikorita.