MHNews.- Alloh Tabaroqta’alla dalam Q.S. An-Naml ayat 4 berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan.”
Realitasnya memang begitu dan Alloh Tabaroqta’alla tidak akan salah. Bagi pelaku maksiat dan orang-orang sesat berbuat dosa itu begitu indah, menyenangkan, dan bahkan membahagiakan. Tidak hanya sebatas itu, mereka juga merasa bangga dan bahkan mulia.
Lihatlah saat ini, di media sosial, IG, twiter, WA, fb, terlebih di youtube pelaku maksiat dengan bangganya memamerkan keburukannya, juga keburukan orang lain, mempertontonkan aurat, pamer kekayaan, bergibah, dan berbagai prilaku tercela lainnya yang dilarang agama.
Padahal dalam pandangan Alloh Tabaroqta’alla prilaku seperti itu sangat buruk dan berimpilikasi dosa besar. Manakala mereka tidak segera bertobat, dosanya akan dibawa ke akhirat dengan balasan azab yang sangat pedih.
“Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksa buruk (di dunia) dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi.” (Q.S. An-Naml: 5).
Kerugian terbesar bagi pelaku maksiat tidak hanya akan diterima di dunia. Juga manakala tidak sempat bertobat, di akhirat akan mendapat azab neraka. Saat disiksa di neraka itulah mereka lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia. Namun Alloh Tabaroqta’alla membalas keinginan mereka, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku,” (Q.S. Al Mu’minun: 108).
Karenanya, selagi ada kesempatan marilah kita senantiasa bertaubat atas segala dosa. Selagi maut belum menjemput bertobatlah dengan taubat yang tulus ikhkas. Alloh Tabaroqta’alla begitu Rahmaan dan Rohiim. Maha Pengampun dan Penerima taubat hamba-hambanya.
Sebab, kata Alloh Tabaroqta’alla, “Dan tidaklah taubat itu diterima Alloh dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih,” (Q.S. An Nisa: 18). (wawan idris)