28.9 C
Indramayu
Sabtu, April 12, 2025


Kisah Pilu Pahlawan Devisa harus Segera Diakhiri, Ketua DPRD Indramayu minta Pemerintah Hadir

MHNews.- Sebelum jadi hattrick seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu mengambil langkah nyata dalam mengeliminasi dan menghentikan terjadinya penyiksaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Mangga itu.

Sebagaimana diberitakan MHNews, dalam sepekan ini terjadi peristiwa pilu yang menimpa dua PMI atau TKI asal Indramayu. Pertama, Daenah asal Desa Pranggong Kec. Arahan. Dia terlilit berbagai masalah di Abu Dhabi setelah terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan tangannya patah.

- Advertisement -

Peristiwa yang paling memilukan menimpa Reni (37). PMI asal Desa Kedokanagung, Kec. Kedokanbunder ini disiksa majikannya secara biadab di Taiwan. Akibat penyiksaan yang sudah di luar batas kemanusiaan itu Reni kini terkapar di Rumah Sakit, Taiwan.

Ketua DPRD Indramayu, H. Syaefudin, S.H. ketika diminta komentarnya oleh MHNews, Jumat (17/6) meminta kisah pilu yang menimpa para PMI, khususnya asal Indramayu diakhiri. Pemerintah harus hadir dalam bentuk tindakan nyata untuk mengakhiri berbagai masalah yang menimpa PMI tersebut.

Pemerintah, tegas Ketua DPD Partai Golkar Indramayu ini harus menerapkan regulasi yang sudah ada secara ketat. Regulasi itu, baik pada saat rekruitmen, penempatan, perlindungan di negara tujuan, sampai dengan pemulangan kembali ke tanah air manakala sudah selesai kontrak kerjanya.

Ancaman keselamatan PMI memang tidak hanya di tempat kerja (negara tujuan) juga kerap terjadi saat kepulangan, di tanah air. Para PMI kerap menjadi sasaran pemalakan, penipuan, bahkan perampokan oknum masyarakat Indonesia sendiri di tanah air.

“Untuk meminimalisir kejadian itu Pemda dalam hal ini  Dinas Tenaga Kerja bisa kerjasama dengan otoritas bandara untuk membuka counter pelayanan di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta. mereka bisa difasilitasi kendaraan (semacam travel) untuk pulang ke Indramayu dengan tarif standar,” tuturnya.

Agar memberikan multiplayer ekonomi, travel dirancang melalui kerjasama dengan koperasi atau PPPMIS (Perusahaan Pengerah Pekerja Migran Indonesia Swasta) yang telah mendapat rekomendasi dari Dinas Perhubungan dan Dinas Tenaga Kerja. Supaya aman titik bongkar travel itu di Disnaker.

“Dengan pola ini, PMI pulang dengan nyaman dan aman. Keluarga pun cukup menjemput di Disnaker jadi lebih hemat biaya. Lebih dari itu karena armada angkutannya wong dewek, bisa meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat karena travel angkutan PMI dari bandara tumbuh subur,” paparnya. (wi)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler