MHNews – Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Kabupaten Indramayu menerima aduan warga Desa Pranggong Kecamatan Arahan, Wastara. Ia menginformasikan anaknya bernama Durinah sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi.
Diungkapkan Wastara, anaknya itu telah hilang kontak selama 11 tahun. Wastara berharap kejelasan informasi tentang anaknya yang bekerja di Timur Tengah itu, baik masih hidup atau sudah meninggal dunia.
Ketua Garda BMI Kabupaten Indramayu, Saripudin, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah. Menurutnya, perlu dilakukan penelusuran mendalam terhadap basis data tentang jejak Durinah di Arab Saudi.
“Kita akan melakukan penelusuran data di kantor BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia). Kita juga akan mengontak rekan pengurus kita DPLN Garda BMI di Riyadh, Arab Saudi,” kata Saripudin kepada MHNews, Minggu (25/6/).
Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu RI serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Riyadh, Arab Saudi, dihrapkan segera melakukan investigasi keberadaan Durinah.
“Bapak Wastara hanya seorang petani. Ia tidak berdaya, kecuali menangisi anaknya yang sudah 11 tahun tak ada kabarnya. Entah hidup atau meninggal, tidak ada satu pihakpun yang peduli. Ini merupakan fakta sosial kalangan masyarakat bawah yang sungguh membuat miris,” ungkapnya.
Dituturkan, Durinah merupakan PMI asal Indramayu kelahiran tahun 1994, yang berangkat kerja ke Arab Saudi pada usia 17 tahun. PMI yang sekarang genap berusia 28 tahun itu diberangkatkan oleh PT. Dian Bhakti Setia, Tebet, Jakarta Selatan, pada 26 Nopember 2011.
Diketahui, PT yang memberangkatkan Durinah pun telah gulung tikar sejak terbitnya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI NO.260 Tahun 2015 Tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara Negara Kawasan Timur Tengah.
Durinah pernah menghubungi keluarga hanya 3 kali di tahun 2011, setelah itu tak ada kabar lagi. “Informasi terakhir, Durinah menelepon pada tahun 2011. Ia mengabarkan berada di KBRI Riyadh dan memastikan dalam keadaan baik dan tak perlu dicemaskan,” katanya.
Durinah menjanjikan akan menghubungi Kembali. Namun setelah itu Durinah hilang kontak sampai sekarang. Sudah hampir 11 tahun tidak ada kabar dan berita apapun tentang nasibnya di Arab Saudi. (man)