30.3 C
Indramayu
Minggu, Oktober 27, 2024


Ketua IAI Nurhidayah: Lakukan Riset Mendalam agar tak Bagus Fisiknya saja, tapi Abaikan Fungsi

PENATAAN alun-alun Rakyat Indramayu Puspawangi dalam beberapa hari ke depan akan segera dimulai, setelah terlebih dahulu Bupati Nina Agustina mengawalinya dengan doa bersama. Rakyat Indramayu tentu dengan penuh antusias menantikan pekerjaan besar itu.

Konsep alun-alun Puspawangi itu sendiri sangatlah modern, artistik, dan futuristik. Pokoknya dijamin sangat keren. Dikatakan demikian karena mhnews.id telah mendapatkan bocoran desain Alun-alun Rakyat Puspawangi itu.

- Advertisement -

Namun demikian, sebaik apa pun sebuah desain atau konsep tentu tidaklah memiliki kemutlakan. Untuk itulah mhnews.id menyediakan ruang diskusi bagi masyarakat Indramayu untuk menyampaikan aspirasi, harapan, ide, dan gagasan tentang desain atau konsep alun-alun itu. Harapannya agar alun-alun itu nantinya menjadi ‘sempurna’.

Pada kesempatan ini, mhnews.id menyajikan pemikiran seorang akademisi, praktisi, professional muda di bidang arsitektur, Nurhidayah, S.T., M.Ars., I.A.I. yang sangat antusias terhadap penataan Alun-alun Rakyat Puspawangi itu. Semoga pemikirannya dapat menginspirasi Bupati Nina, Pejabat Teknis, dan para pelaksana proyek besar besar ini. (wi)

***

PARADIGMA fungsi alun-alun nampaknya di tiap kota atau kabupaten mulai bergeser. Fenomena pergeseran ini sebagaimana terjadi pada beberapa alun-alun di Jawa Barat yang fungsinya telah berubah. Perubahan yang paling terasa adalah kini alun-alun lebih berfungsi menjadi taman kota.

“Fungsi alun-alun yang dulunya dipakai sebagai kegiatan ceremonial upacara 17 Agustusan, upacara besar lainya, dan tempat hiburan seperti pasar malam, kini telah berubah menjadi taman kota,” papar Nurhidayah, S.T., M.Ars., I.A.I. kepada mhnews.id saat ditemui di kampusnya STTCirebon, Rabu (11/8).

Dosen Arsitektur STTCirebon yang kelahiran Desa Majakerta, Kec. Balongan, Indramayu ini mengaku sangat tertarik sekaligus suport dengan rencana Bupati Indramayu Nina Agustina melakukan penataan alun-alun rakyat Puspawangi.

Ia berharap Indramayu akan memiliki alun-alun yang tampil elegan sehingga jadi kebanggaan rakyat secara keseluruhan, universal, dengan mengabaikan perbedaan kelompok. Alun-alun Puspawangi secara arsitetur harus membebaskan diri dari simbol-simbol kekuatan dan kekuasaan tertentu agar keberadaannya tak lekang dimakan zaman.

Peristiwa pembongkaran pagar alun-alun pada awal masa kepemimpinan Bupati Nina disadari atau tidak adalah sebagai bentuk ikhtiar untuk menghilangkan simbol-simbol kekuatan dan kekuasaan tertentu. Peristiwa itu bermakna: ketika kekuatan dan kekuasaan berganti, alun-alun pun seakan ‘harus’ berganti pula. “Hal ini tentu tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.

Mempertimbangkan itu pula, Nurhidayah yang juga Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ciayumajakuning ini mengingatkan dalam proses perencanaan arsiteknya mempertimbangkan secara matang hal-hal multidimensional, multikepentingan, dan multi aspek.

“Walau pun demikian perubahan itu akan tetap memicu perdebatan, ada yang pro dan kontra. Sama halnya dengan yang terjadi di Cirebon dan Majalengka. Oleh sebab itu perlu dipikirkan kembali oleh arsitek bahwa alun-alun Indramayu mau dibawa ke mana,” tegasnya.

Dalam merencanakan tentu harus juga dilakukan riset mendalam sehingga tidak hanya sekedar bagus fisiknya saja, tetapi mengabaikan fungsi. Riset mendalam yang melibatkan arsitek dan multi ahli bangunan lainnya, termasuk sesepuh, tokoh masyarakat, dan agama sangatlah perlu.

Bagi Principal Arsitek dari Nur Architect Partner ini, dalam penataan Alun-alun Puspawangi ini sebaiknya dibuat konsep yang baik, antara lain berdasarkanl riset akademik tentang prilaku warga Indramayu yang nantinya akan menjadi penikmat.

“Ruang diskusi yang dibuka mhnews.id ini saya kira sangat bagus. Gagasan, ide, dan harapan masyarakat bisa tersalurkan. Kemudian hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh para pemangku jabatan, terutama Ibu Nina Agustina selaku pimpinan tertinggi di Negeri Wiralodra ini, sebelum akhirnya sebuah konsep itu menjadi keputusan final,” tururnya.

Mengapa demikian? Karena pembangunan Alun-alun Puspawangi ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Harapan saya perencanaan dan pembangunanya tidak tergesa gesa sehingga hasilnya pun bisa maksimal,” ujar Team Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu Bidang Arsitektur ini. (wi)

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler

KATANA4D KATANA4D KATANA4D https://materialhandling.co.id/pauca/?gacor= https://transpublika.co.id/data/?gacor= https://gkkkmalang.org/paham/?gas= https://asosiasilaundryindonesia.org/system/?slot= https://alyasa.blog.ar-raniry.ac.id/alyasa/?god= https://pedirresearchinstitute.or.id/system/?gacor= https://smknegeri2pelaihari.sch.id/siswa/?negeri= https://poskoekonomiprabu.kotaprabumulih.go.id/files/?gacor= https://nanasprabu.kotaprabumulih.go.id/assets/?slot= SLOT RAFFI AHMAD SLOT DANA TOTO SLOT GACOR MICROSTAR88 KATANA4D MACROTOTO https://wiz.or.id/wp-content/mac/ https://wiz.or.id/pages/ https://rqv.or.id/css/ https://pauca.ulian.desa.id/ https://pauca.manikliyu.desa.id/ https://www.yiab.or.id/css/ https://bsmi.or.id/pauca/ https://ylki.or.id/ra/ https://ylki.or.id/dt/ https://ylki.or.id/macro/ https://fayda.co.id/wp-content/download/ DANA TOTO SLOT RAFFI AHMAD KATANA4D KATANA4D