SETIAP manusia (yang beriman) pasti akan mendapatkan ujian dari Alloh Azza wa jalla. Ujian itu berbagai macam bentuknya, salah satunya adalah musibah. Alloh Azza wa jalla berfirman:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Q.S. Al- ‘Ankabut: 2).
Musibah sebagai sebuah ujian haruslah diimani sepenuh hati. Sebagaimana firman Alloh Azza wa jalla di atas, ujian itu sebuah keniscayaan akan menimpa kepada setiap manusia sebagai sebuah takdir.
قل لن يصيبنا إلا ما كتب الله لنا
“Katakanlah, “Sekali-kali tidak akan menimpa kamu melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami.” (Q.S. At-Taubah: 51).