Diakui, D’ecobrick yang merupakan botol plastik berisi sampah plastik yang dimasukkan hingga memadat itu telah ada sebelumnya. Namun, D’ecobrick yang tersusun hingga membentuk kursi cantik merupakan asli idenya hingga diberi nama D’ecobrick.
“Dari nol sampai jadi kursi itu dua tahun, makanya, kan kita bukan nyontek. Jadi bener-bener ori lah kita otodidak, mikir sendiri, kekurangannya apa diperbaiki sampai sempurna seperti sekarang,” jelasnya.
Dituturkan, kursi D’ecobrick terdapat beberapa model, yaitu bulat, kotak, dan persegi panjang. Sementara ukurannya, ada yang besar terbuat dari botol air mineral ukuran 1,5 liter dan ada juga yang ukuran kecil dari botol kapasitas 600 mililiter.
Kursi D’ecobrick yang kuat menopang berat hingga 100 kilogram itu telah laku sebanyak 130 buah. Pesanan banyak dari dalam maupun luar kota melalui penjualan dalam jaringan. “Ini ada pesanan lagi 5 dari Bupati (saat kunjungan stand pada malam pembukaan pameran),” katanya.