Kepada awak media, SP mengaku membuat bom molotov dari perang Rusia-Ukraina. “Saya membuat bom molotov belajar dari perang Rusia-Ukraina,” kata SP di depan awak media, Selasa (17/1/2023) di Mapolres Banyuwangi.
Pemuda pengangguran ini mengaku sakit hati kepada sang kekasih. Sebab, dua kali dirinya mengajak nikah tapi tidak dihiraukan. Mereka telah berpacaran selama dua bulan.
- Advertisement -
“Tersangka melempar bom molotov ke rumah kekasihnya di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, pada Kamis (12/1/2023) lalu,” kata Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarna Praja.
Agus membenarkan motif pelaku melempar bom molotov akibat sakit hati karena tidak mau diajak nikah. Niat pelaku memang ingin membakar rumah korban.