Menurut pencatatan arkeolog, terjadi beberapa kali momen migrasi manusia terdahulu. Groucutt menduga, banyaknya aktivitas migrasi itu karena padang gurun Arab yang gersang berubah menjadi padang rumput yang lebih ramah untuk hidup dengan datangnya curah hujan yang lebih teratur.
Artinya, dulunya jazirah Arab merupakan padang rumput yang rimbun. Hal ini juga didukung adanya temuan artefak-artefak yang memberi tahu para ilmuwan bagaimana banyak kelompok manusia purba bermigrasi, membuat alat, dan mungkin berburu di jazirah Arab.
Jazirah Arab dulunya lahan basah
Dikutip dari Ancient Origins, (2/9/2021), penggalian arkeologi pada 2021 telah mengungkapkan setidaknya 5 ekspansi hominini ke semenanjung mulai sekitar 400.000 tahun hingga 55.000 tahun yang lalu.