Hal ini harusnya menjadi salah satu motivasi untuk melindungi warga terutama para petani dan berjaga-jaga jika di daerah sendiri ada bencana atau operasi pasar dll.
Jangan kemudian baru sadar setelah situasi mendesak, cadangan pangan tidak cukup, hanya tinggal 100 ton. Kenapa baru berhitung setelah tahu hanya tinggal 100 ton dan itu tidak cukup? Lalu dulu saat panen raya, Bulog Indramayu menyerap gabah/beras petani berapa ton?
Mestinya kalau Bulog Indramayu menjadi gudang “Cadangan Beras” untuk daerah lain juga, dan sebagai BUMN yang juga harus berjualan beras, maka serapan gabah/beras saat panen raya harus cukup.
Inilah pemikiran dasar yang seyogyanya menjadi bahan pertimbangan jika informasi cadangan beras jumlahnya hanya tinggal 100 ton. Pernyataan itu tentu harus dilengkapi keterangan yang jelas, misalnya jumlah tersebut tidak menghawatirkan.