Tidak hanya itu, papar Hasto, sistem proporsional terbuka juga memunculkan oligarki politik, kemudian persaingan bebas dengan segala cara, dan biaya politik pun menjadi mahal.
Alasan kedua, Kongres V PDI-P memutuskan pemilu dengan sistem proporsional tertutup sesuai dengan amanat konstitusi. “Di mana peserta pemilihan legislatif adalah partai politik,” ucap dia.
- Advertisement -
Ketiga, mendorong proses kaderisasi di internal parpol dan meminimalisasi kecurangan pemilu.
“Selanjutnya juga memberikan insentif terhadap kinerja di DPR, dan pada saat bersamaan, karena ini adalah pemilu serentak antara pileg dan pilpres, maka berbagai bentuk kecurangan itu bisa di tekan,” ungkap Hasto.