Setelah ditanya keluarganya, dalam hal ini neneknya, AA akhirnya mengaku kalau selama ini kerap mendapat perlakuan tidak senonoh dari GH. Perlakuan tak senonoh itu selalu dilakukan GH di rumah korban sendiri pada saat kondisi sepi.
GH memanfaatkan situasi yang sepi dan ketidakberdayaan korban. GH juga dengan leluasa melakukan aksinya karena selama ini tinggal serumah dengan koran. Status GH di rumah korban adalah ngekos karena yang bersangkutan aslinya dari Subang.
Korban AA sendiri selama ini memang tinggal dengan sang nenek karena ke dua orang tuanya berpisah. Ayah menikah lagi dan menetap di Kalimantan sementara ibunya menjadi TKW.
Pelaku GH yang tinggal serumah dan sudah dekat dengan keluarga AA memanfaatkan situasi dan kondisinya untuk melakukan aksi asusila kepada korban yang masih polos.
