“Diam, sudah. Sabar, sudah. Meneng bli ngapa-apai, uwis (diam tidak ngapa-ngapain, sudah),” cetus Lucky. Namun, Lucky menyatakan, sabar bukanlah berarti menjadi bodoh.
“Sabar itu bukan ada batasnya. Sabar itu bukan berarti menjadi bodoh. Kita harus bergerak. Ke arah mana? Kalau memang tidak cocok di situ, ya jangan disitu,” tegas Lucky.
- Advertisement -
Lucky pun memberikan gambaran sebatang pohon, yang tidak bisa bergerak/berpindah meski harus mengalami berbagai peristiwa yang menyakitkan.
“Kalau pohon kan kepanasan, kedinginan, mohon maaf dikencingin, disiram, ya pohon gak bisa gerak. Tapi kita kan bukan pohon. Kalau sudah tidak bisa disitu, tidak sesuai, ya kita harus bergerak,” tegas Lucky.