MHNEWS.id.- Penetapan awal Ramadhan di Indonesia selama ini selain dengan menggunakan cara tradisional seperti mengamati hilal dengan menggunakan alat sederhana (teropong) juga melalui pendekatan teknologi tinggi.
Pengamatan hilal secara tradisional biasanya dilakukan di tempat-tempat tertentu dengan menggunakan teropong sederhana. Yang melakukannya pun biasanya ulama atau tokoh agama yang menguasai ilmu perbintangan.
Sedangkan secara modern pengamatan hilal bisa menggunakan alat teropong berteknologi canggih, seperti di Observatorium Bossha yang berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pada Ramadhan 1444 Hijriyah atau tahun 2023 ini pun Bosscha akan melakukan pengamatan untuk membantu Kementerian Agama dalam menentukan awal puasa.