Bahkan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan mereka dapat saling memandang dan bertegur sapa. Sikap untuk bertenggang-rasa dan berpola hidup sederhana sendiri telah sering dikumandangkan oleh Pemerintah.
Tapi, betapa kecewanya kita manakala melihat mobil dinas yang digunakan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Staf Akhli, Pimpinan DPRD hingga para Kepala Dinas adalah mobil tergolong mewah sekelas Alphard, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero dan lain sejenisnya diatas 2500 CC.
Jadi, di mana letak hidup sederhananya, kalau para Aparatur Sipil Negaranya sendiri memberi teladan untuk tidak hidup mewah. Apakah tidak jauh lebih pantas, jika mereka pun menggubakan mobil dinas yang merakyat.
Apa salahnya bila menjadikan mobil Avanza atau Xenia sebagai kendaraan dinasnya? Namanya juga hidup sederhana. Tidak perlu bermewah-mewahan.