Walaupun banyak BPR yang bangkrut, tapi LPS menilai ruang tumbuh BPR masih besar. Menurut LPS, saat ini masih banyak masyarakat atau pelaku usaha mikro yang terjerat jebakan rentenir.
Segmen masyarakat tersebutlah yang bisa digarap oleh BPR. “Kita lihat rentenir masih menguasai ekonomi Indonesia, masih banyak sekali. Artinya selama itu ada, maka BPR masih akan dibutuhkan,” ucap Purbaya.
Diketahui BPR Karya Remaja Indramayu saat ini sedang dalam ambang kebangkrutan menyusul terjadinya kredot macet dengan nilai sangat besar mencapai ratusan miliar rupiah. BPR KR pun kini sedang dalam pengawasan LPS.
Akibat kredit macet itu, uang nasabah sampai saat ini belum bisa dikembalikan. Hal ini membuat ratusan nasabah putus kecewa dan putus asa.
Penulis: Wawan Idris