Dalam sholatnya dia pun menangis. Ulbah mengadukan semua keluhan dan kegundahannya dengan menangis kepada Rabb Yang Memiliki isi langit dan bumi. Ulbah sebutkan kefaqirannya, kelemahannya, dan ketidakberdayaannya.
Dalam sholatnya Ulbah minta kepada Alloh Azza wa Jalla, jangan sampai kefaqiran dan ketidakmampuannya berinfaq pada persiapan Perang Tabuk itu menggeser kedudukannya dibanding sahabat-sahabatnya kelak di surga.
Ulbah memohon dengan sepenuh hati, ketulusan, keimanan, dan keyakinan akan pertolongan Alloh Azza wa Jalla. “Ya Rabb…, jikalau Engkau buat aku susah di dunia, janganlah pula Engkau jauhkan aku dari surgamu,” demikian Ulbah memanjatkan doanya.
“Ya Alloh, Engkau perintahkan kami untuk berjihad, Engkau perintahkan kami untuk berangkat ke Tabuk, sedangkan Engkau tidak memberikan aku sesuatu apapun untuk bekal berangkat berperang bersama Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam-Mu,” ungkap Ulbah.