Al-Walid bertanya, “Kenapa demikian wahai keponakanku? Apa ada salah seorang kaumku yang mengganggumu, (sehingga memaksamu mengucapkan demikian)?” tanya al-Walid.
Utsman bin Mazh’un menjawab, “Tidak! Tetapi aku hanya ingin menyerahkan suakaku (perlindunganku) kepada Alloh Azza wa Jalla, bukan kepala selain-Nya.”
Setelah tidak lagi dalam perlindungan pamannya, Ustman bin Mazh’un ternyata mendapat perlakuan teror bahkan siksaan fisik dari kaum kafir sebagaimana dialamai sejawatnya (sahabat). Akibat penganiayaan fisik itu membuat sebelah mata Ustman bin Mazh’un terluka.
Pada saat itulah al-Walid bin al-Mughirah menawarkan diri untuk kembali menjamin Ustman bin Mazh’un. “Wahai keponakanku, kembalilah kamu kepada jaminan perlindunganku,” bujuknya.