Selain itu, supaya terbangunnya komitmen antara pemerintah daerah dan jaringan masyarakat sipil dalam pencegahan kekerasan berbasis gender di Kabupaten Indramayu.
“Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dan kontribusi Yayasan dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis gender di Kabupaten Indramayu,” kata Yuyun didampingi pendiri yayasan tersebut, Darwinih.
- Advertisement -
Pihaknya mengakui masyarakat masih menilai sebagai hal yang sensitif dan tabu terhadap pendidikan HKSR. Begitu pula pada generasi muda yang masih menganggap belum cukup matang dan pantas untuk mendiskusikan persoalan seksualitas dan reproduksinya.
“Ketidaktahuan orang muda terkait persoalan HKSR menimbulkan berbagai dampak negatif,” ungkapnya.