MHNEWS.id.- Ketua Harian DPD Partai Golkar Jawa Barat, Daniel Mutaqien Syafiuddin menegaskan, partainya akan memberikan sanksi bagi kader yang tak fatsun (tidak setia) terhadap perintah atasan.
Sikap tegas Partai Golkar ini secara spesifik ditujukan kepada kader Golkar, Syaefudin. Diketahui, Syaefudin tetap maju dalam pemilihan bupati-wakil bupati Indramayu walau pun tidak mendapat rekomendasi DPP.
Sementara DPP Partai Golkar sendiri untuk Pemilihan bupati dan wakil bupati Indramayu memberikan rekomendasi kepada Bambang Hermanto yang berpasangan dengan Kasan Basari dari Gerindra.
Sangat wajar jika DPD Golkar Jawa Barat bersikap tegas atas ‘mbalelonya’ Syaefudin. Karena seharusnya untuk memenangkan pemilihan bupati-wakil bupati seluruh kekuatan Partai Golkar menyatu. Terlebih lawannya Nina Agustina-Tobroni, merupakan petahana.
Namun harapan DPD Golkar itu bertepuk sebelah tangan. Syaefudin melakukan ‘pembangkangan’ dan pengabaian perintah atasan dengan tetap mencalonkan diri melalui partai lain di luar Golkar.
Keluarnya ultimatum DPD Golkar Jawa Barat bernada ancaman keras itu menegaskan saat ini di tubuh partai Golkar Indramayu tengah terjadi ‘perpecahan’ yang kadarnya sudah akut.
Perpecahan itu tidak saja terjadi di tingkat elit pengurus Golkar Indramayu juga berimbas ke kader dan simpatisannya. Suara Golkar Indramayu kini terbagi dua, yaitu kubu Syaefudin dan kubu Bambang Hermanto.
Kondisi ini jelas sangat menguntungkan calon bupati petahana, Nina Agustina yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berpasangan dengan Kader PKB, Tobroni. Nina-Tobroni juga didukung Perindo dan Demokrat.
Di atas kertas Nina-Tobroni yang sudah mengantongi 50 persen suara parlemen sangat sulit dikalahkan pesaingnnya, baik Lucky-Syaefudin maupun Bambang-Kasan. Terlebih lagi suara Golkar kini terpecah.
Ketika suara Golkar bersatunya pun akan sulit mengalahkan petahana Nina-Tobroni, terlebih dalam keadaan terpecah seperti saat ini. Karenanya, dengan tak bermaksud mendahului kehendak Tuhan, pemilihan bupati-wakil bupati Indramayu saat ini akan menjadi kemenangan Nina-Tobroni.
Selain karena terjadinya perpecahan di tubuh Golkar, kemenangan Nina-Tobroni juga sangat ditentukan faktor kinerja Nina Agustina selama menjabat sebagai Bupati dalam kurun 3,5 tahun ini.
Sulit untuk memungkiri keberhasilan Nina Agustina dalam periode pertama kepemimpinannya. Hasil kerja baik kerja nyata jelas dirasakan masyarakat. Jalan, jembatan, irigasi, gedung sekolah dibangun.
Bantuan untuk petani, nelayan, dan warga tidak mampu juga digelontorkan. Proteksi BPJS untuk warga, nelayan, RT, dan RW juga diberikan. Dan banyak lagi kebijakan Nina Agustina yang berpihak untuk kebaikan dan kemajuan masyarakat maupun daerah.
Dari banyaknya bukti hasil kerja baik kerja nyata Nina Agustina itu memang belum seluruhnya tuntas. Untuk itulah pada kepemimpinan keduanya (periode kedua), Nina-Tobroni akan menuntaskannya.
Penulis: Wawan Idris