28.1 C
Indramayu
Selasa, November 26, 2024


Wajib Dipenuhi! Inilah Dua Syarat Diterimanya Ibadah (1)

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Ada dua syarat yang wajib dipenuhi agar ibadah diterima Allah Azza wa Jalla.

Kedua syarat itu adalah: pertama ikhlas karena Allah Azza wa Jalla dan kedua mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (ittiba’).

- Advertisement -

Jika salah satu syarat saja yang terpenuhi, maka amalan ibadah menjadi tertolak. Tidak percaya? Inilah dalil Al Qur’an, As Sunnah, dan Perkataan Sahabat.

Dalam al Quran Alloh Azza wa Jalla firman:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“.” [Q.S. Al Kahfi: 110].

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh”, maksudnya adalah mencocoki syariat Allah Azza wa Jalla (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen).

Dan “janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”, maksudnya selalu mengharap wajah Allah Azza wa Jalla semata dan tidak berbuat syirik pada-Nya.

Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah Azza wa Jalla dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al Fudhail bin ‘Iyadh tatkala menjelaskan mengenai firman Allah,

لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” [Q.S. Al Mulk: 2], beliau mengatakan, “yaitu amalan yang paling ikhlas dan showab (mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).”

Lalu Al Fudhail berkata,  “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima.

Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.

Amalan barulah diterima jika terdapat syarat ikhlas dan showab. Amalan dikatakan ikhlas apabila dikerjakan semata-mata karena Allah. Amalan dikatakan showab apabila mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (bersambung)

Penulis            : Wawan Idris
Sumber           : https://rumaysho.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler