30 C
Indramayu
Selasa, Juni 24, 2025


Segera Perbaiki Hubungan Kekerabatan yang Rusak atau Dijauhkan dari Sorga Selamanya 

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. “Tidak akan masuk sorga orang yang memutuskan (persaudaraan).” [H.R. al-Bukhâri dan Muslim, dari Jubair bin Muth’im].

Hadits ini cukup menjadi landasan bagi kaum muslim untuk senantiasa menjalin, memelihara, dan melestarikan silaturohim, persaudaraan, dan kekeluargaan. Ancaman bagi yang memutuskan silaturohim adalah dosa besar dan menghalangi masuk surga.

- Advertisement -

Menukil tulisan Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari dalam almanhaj.or.id, maksud ‘tidak akan masuk surga’ dalam hadits di atas, ada dua kemungkinan, yaitu:

Tertuju kepada orang yang menganggap halal memutuskan persaudaraan tanpa sebab. Padahal dia mengetahui keharamannya, maka orang ini kafir, dia kekal di dalam neraka, dan tidak akan masuk surga selamanya.

Maksudnya, tidak masuk surga semenjak awal bersama orang-orang yang dahulu, tetapi dia dihukum dengan diundurkan dari masuk surga dengan ukuran yang dikehendaki oleh Allâh Azza wa Jalla.

Demikian juga di antara bahaya memutuskan shilaturrahmi adalah Allâh Azza wa Jalla memutuskan kebaikan kepada pelakunya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama Allâh) ar-Rahman. Allâh berkata, “Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya, dan barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya”. [H.R. al-Bukhâri dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu].

Karena ada ancaman ‘tidak masuk surga, maka dosa memutus kekerabatan termasuk kabâ’ir (dosa-dosa besar). Selain itu banyak menimbulkan kerusakan dalam kehidupan.

Karena memutus kekerabatan akan melepaskan ikatan di antara kerabat, menimbulkan permusuhan, kebencian, dan merusakkan hubungan kekeluargaan. Bahkan memutus kekerabatan termasuk sebab yang akan mendatangkan laknat, menjadikan ketulian dan kebutaan hati.

Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dila’nati Allâh dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” [Q.S. Muhammad: 22-23].

Karena bahayanya dosa memutuskan kekerabatan ini, maka hukumannya disegerakan di dunia sebelum di akhirat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagaimana H.R. al-Bukhâri dalam Adabul Mufrad, no. 29; Tirmidzi, no. 2511.

“Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allâh siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezhaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan kerabat.”

Berdasarkan dalil-dalil di atas, betapa buruk dan bahkan dosa besar memutuskan kekerabatan dan memutus silaturohim. Karenanya sudah sepantasnya kita untuk segera memperbaiki diri dengan menyambung kekerabatan dengan sebaik-baiknya.

Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan kekuatan untuk mengamalkannya, sehingga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa memelihara dan melanggengkan silaturohim, serta kekerabatan.

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: almanhaj.or.id

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler