27.6 C
Indramayu
Jumat, Januari 10, 2025


Inilah Cara Tidur sesuai Syariat Islam, Yuk Kita Amalkan agar Mendapat Berkah Alloh Azza wa Jalla

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Tidur merupakan istirahat yang paling sempurna.

Karenanya tidur itu adalah kenikmatan yang harus selalu kita sukuri. Namun demikian, kita juga harus mengetahui bagaimana tidur yang sesuai dengan tuntunan syariah.

- Advertisement -

Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani dalam almanhaj.or.id. memberikan ilmu mengenai cara tidur yang disyariatkan Islam. Yu, kita simak dan tentu saja kita amalkan agar tudur kita mendapatkan berkah dari Alloh Tabaroqta’alla.

Pertama, tidak mengakhirkan tidur malam selepas shalat Isya’, kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muraja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Radhiyallahu anhu:

“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.”

Kedua, hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana hadits:

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’mu untuk melakukan shalat.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].

Ketiga, hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan).

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].

Keempat, tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam ataupun tidur siang. Sebagaimana hadits: “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla.”

Kelima, membaca ayat-ayat al-Qur-an, antara lain:  Membaca ayat kursi, membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah, membaca Qul Huwallaahu Ahad, Qul a’uudzu bi Rabbil falaq dan Qul a’uudzu birobinas.

Keenam, hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, ‘bismillaah,’ karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” [H.R. Al-Bukhari-Muslim, at-Tirmidzi, dan Abu Dawud]

Ketujuh, jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu: alhamdulillahiladzi ahyana ba’dana amatana wailaihinusur “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.”

Kedelapan, hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dadanya dari setiap kemarahannya kepada manusia lainnya.

Kesembilan, hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Kesepuluh, hendaknya bersegera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Allah dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler