27.5 C
Indramayu
Selasa, Februari 11, 2025


Janganlah Bermaksiat! Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala Pun Cemburu

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Selayaknya seorang hamba meninggalkan kemaksiatan karena akan mendatangkan kecemburuan dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

- Advertisement -

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu cemburu dan kecemburuan Allah Ta’ala itu ialah apabila seorang manusia mendatangi -mengerjakan- apa-apa yang diharamkan oleh Allah Ta’ala atasnya.” [Muttafaq ‘alaih, H.R. Bukhari, no. 5223 & Muslim, no. 2761].

Syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dalam Syarah Riyadhus Shalihin dan Hadits Arba’in lin Nawawi dan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin menjelaskan, hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, diantaranya:

1. Dalam hadits ini ada penetapan sifat cemburu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan metode Ahlussunnah wal jama’ah dalam memahami hadits ini maupun hadits yang lainnya.

Demikian pula ayat-ayat yang berkaitan dengan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah mereka menetapkan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang layak (sesuai dengan keagungan) bagi-Nya.

Ahlussunnah mengatakan: “Sungguh Allah Ta’ala itu cemburu, akan tetapi kecemburuan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak sama dengan kecemburuan makhluk.”

“Allah Subhanahu wa Ta’ala juga gembira, namun gembira Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak sama dengan gembiranya makhuk. Allah Ta’ala punya sifat yang sempurna sesuai dengan (keagungan)-Nya yang tidak menyerupai sifat-sifat makhluk.

2. Kesamaan nama tidak harus menunjukkan kesamaan hakikat.

3. Selayaknya seorang hamba meninggalkan maksiat karena bisa menyebabkan kemarahan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Renungkanlah bahwa setiap apa yang terlarang dan diharamkan di atas bumi ini adalah untuk kebaikan manusia. Meskipun tak semua larangan dapat dimaknai dengan akal dan pikiran kita yang terbatas ini.

Dosa-dosa itu memiliki efek yang besar dan fatalnya bisa membawa seseorang pada kefuturan jika terlalu sering menerjang perkara yang diharamkan.

4. Dosa dan kemaksiatan itu jika menjadi suatu kebiasaan akan membuat seseorang sulit bertaubat. Semakin tertutup hati seorang hamba maka akan semakin sulit untuk kembali dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hendaknya setiap insan menyadari mengapa Allah Yang Mahasuci demikian cemburu pada perbuatan dosa yang dilakukan hamba-Nya. Karena dosa-dosa tersebut membuat kita akan jauh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5. Pelajaran berharga tentang sifat muraqabatullah atau merasa diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan takut akan adzab dan siksaan-Nya jika perkara yang Allah ‘Azza wa Jalla larang kita langgar. Wallahu Ta’ala A’lam.

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler