ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Selama masih hidup seseorang akan senantiasa mendapat musibah juga kesenangan. Ia akan datang silih berganti sampai ajal menjemput.
Masih ingat pada tahun 2019 dunia secara massal ditimpa bencana dan musibah berupa wabah virus corona. Bencana yang kemudian dikenal dengan Covid-19 itu merengut nyawa jutaan orang di seluruh dunia.
Wabah Covid 19 ini nyata sebagai sebuah musibah. Bagi orang yang beriman pasti meyakini, musibah dan bencana ini datangnya dari Alloh Tabarokta’ala sebagai sunatullah.
Alloh Tabarokta’ala pasti memiliki tujuan dan hikmah atas musibah Covid-19 yanng diturunkan kepada hamba-hamba-Nya. Bagi orang beriman, musibah merupakan suatu keniscayaan sebagai penguji keimanan.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan: “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?
Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Alloh pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” [Q.S. Al Ankabut: 2-3].
Karena sebagai ujian, maka saat datang musibah atau bencana, seorang muslim harus menghadapinya dengan penuh keimanan dan kesabaran. Manakala dihadapi dengan keimanan dan kesabaran, musibah itu akan berbuah hikmah. Bukankah di balik musibah itu selalu ada hikmah.
“Tidak ada satu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Alloh, dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Q.S. Al Taghobun: 11].
Nabi Muhammad Rosullulloh shollaallohu alaihi wa sallam bahkan menegaskan dalam hadisnya:
“Sungguh mengagumkan urusan orang beriman, semua urusannya merupakan kebaikan. Jika dia diberi kelapangan/kemudahan, dia mensyukurinya, maka itulah kebaikan baginya. Dan jika keburukan menimpanya, dia menyikapinya dengan sabar, maka itulah kebaikan baginya.” [H.R. Muslim].
Sebaliknya jika musibah dan bencana dihadapi dengan kemarahan dan su’udzon kepada Alloh Tabarokta’ala maka Alloh pun akan semakin murka.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatanya.” [Q.S. Al Araf: 96].
Penulis: Wawan Idris