ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Usai sholat (setelah mengucapkan dua kali salam) sebagian saudara muslim mengucapkan hamdalah, alhamdulillah.
Namun sebagian lainnya mengucapkan istighfar sebanyak tiga kali. Mengucapkan istighfar seusai dua salam dalam solat ini sesuai dengan tuntutan Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam.
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika selesai shalat, beliau membaca istighfar tiga kali, yaitu astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.
Setelah beristighfar tiga kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengucapkan:
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Allahumma antas salam wa minkas salam tabarakta dzal jalali wal ikram [H.R. Muslim No 1362 & Nasai No 1345).
Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang kaitan bacaan istighfar setelah shalat. Beliau menjelaskan, bahwa manusia ketika shalat tidak akan lepas dari kekurangan.
Ketika shalat muncul was-was, gangguang-gangguan, atau rukuk sujudnya tidak sempurna. Atau ketika berdiri, atau duduk.
Dalam shalat, tidak lepas dari kekurangan. Sehingga layak untuk langsung membaca istighfar setelah salam. Agar Allah Azza wa Jalla menghapus kesalahan yang kita lakukan ketika shalat dengan bacaan istighfar kita.
Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia tidak lain agar beribadah kepada-Nya. Allah berfirman: Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. [Q.S. ad-Dzariyat: 56].
Ada banyak bentuk ibadah yang Allah Azza wa Jalla perintahkan kepada kita. Dan kita sangat yakin, ketika kita melaksanakan sekian banyak ibadah itu, masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Inilah yang menjadi alasan terbesar, mengapa kita memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, seusai ibadah. Minta ampun karena kita menyadari, ibadah yang kita lakukan barangkali tidak sesuai yang dikehendaki oleh Allah Azza wa Jalla.
Karena itulah, terdapat banyak perintah baik dalam al-Quran maupun hadis, agar kita mengakhiri amal kita dengan istighfar. Diantarannya,
Pertama, seusai shalat tahajud, agar diakhiri dengan istighfar di waktu sahur. Allah berfirman: Dan mereka yang rajin istighfar di waktu sahur. [Q.S. Ali Imran: 17].
Allah juga berfirman di akhir surat al-Muzammil, yang membahas masalah tahajud: Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.
Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.
Di akhir ayat, Allah mengatakan: Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Q.S. al-Muzammil: 20].
Penulis: Wawan Idris