28.4 C
Indramayu
Rabu, Oktober 1, 2025


Ini Alasan Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi wa Sallam sangat Mencintai Khadijah

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Peran Khadijah binti Khuwailid dalam perjuangan Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam menyebarkan Islam sangat besar.

Keempat, Khadījahlah yang telah mengorbankan hartanya demi dakwah yang dilakukan suaminya.

- Advertisement -

Dialah yang ikut memikul beban dakwah yang dirasakan dan dipikul oleh sang suami (Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam). Tidak seperti sebagian wanita yang justru menghalangi suaminya untuk berdakwah.

Kelima, Khadījah adalah seorang istri yang ketika sang suami menghadapi kesulitan dan kegelisahan maka ia pun bersegera menenangkan hatinya.

Tidak sebagaimana sebagian istri yang semakin menambah beban sang suami yang sudah berat memikul beban kehidupan.

Tatkala Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam pertama kali menerima wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril dengan bentuknya yang sangat dahsyat, Nabi pun ketakutan dan segera turun dari gua Hira menuju rumah Khadījah, lantas ia berkata:

Aku mengkhawatirkan diriku, maka Khądijah menenteramkan hati suaminya seraya berkata dengan perkataan yang indah yang terabadikan di buku-buku hadits:

Sekali-kali tidak, bergembiralah. Demi Allah sesungguhnya Allah selamanya tidak akan pernah menghinakanmu.

Demi Allah sungguh engkau telah menyambung tali silaturahmi, jujur dalam berkata, membantu orang yang tidak bisa mandiri, engkau menolong orang miskin, memuliakan (menjamu) tamu, dan menolong orang-orang yang terkena musibah. [H.R. Al-Bukhari no 3 dan Muslim no 160]

Khadījah selalu menguatkan dakwah suaminya, tidak pernah melemahkannya sedikitpun bahkan selalu mendorong suaminya untuk berdakwah. Tidak seperti sebagian wanita yang mengatakan, “Sudahlah, jangan dakwah terus, lelah.”

Oleh karena itu, para ulama menyebutkan di antara perkara yang menakjubkan yaitu Khadījah radիiýaլլàhų Ta’āla ‘anhā tidak pernah merasakan kelezatan hidup saat Islam jaya.

Beliau meninggal sebelum Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam memperoleh kemenangan-kemanangan.

Khadījah meninggal tiga tahun sebelum Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam berhijrah. Pada masa itu Islam ditekan, para shahābat dibunuh dan diintimidasi oleh orang-orang kafir Quraisy.

Khadījah radhiyallāhu Ta’āla ‘άηիą ditinggalkan oleh teman-temannya, wanita-wanita Quraisy tidak ingin berteman dengan Khadījah karena dia mengikuti suaminya. Ini bukanlah perkara yang ringan bagi seorang wanita.

Menurut para ulama, Allāh ingin menyimpan seluruh pahala Khadījah, tidak diberikan di dunia tetapi diberikan seluruhnya di akhirat. (bersambung)

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: sirah nabi firanda.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler