MHNEWS.ID.- Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin mengaku bangga dan mengapresiasi petani Desa Babadan, Kecamatan Sindang yang memiliki sosial tinggi kepada warga.
Pujian Wabup Syaefudin tersebut diberikan karena para petani dengan kesadaran tinggi mau mengeluarkan zakat dari hasil pertaniannya untuk warga yang tergolong mustahik.
“Ini merupakan program bagus karena sekaligus bisa mengurangi atau mengantisipasi kemiskinan di desa,” kata Syaefudin saat menghadiri penyerahan zakat pertanian di Kantor Kuwu Desa Babadan, Jumat (3/10/2025).
Melalui program zakat pertanian diakui Syaefudin memang akan berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di desa bersangkutan.
Disebut demikian, karena penerima atau mustahik dari zakat pertanian itu warga desa setempat. Dengan konsep ini orang berpunya secara langsung membantu yang tidak mampu.
Mengingat kegiatan itu sangat baik, Wabup Syaefudin pun mendorong desa lain untuk meniru program yang dilakukan petani dan Pemerintah Desa Babadan.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu, Sugeng Heriyanto mengatakan, zakat pertanian merupakan solusi nyata dalam sektor pertanian.
Meskipun alat dan mesin pertanian (Alsintan) terbukti meningkatkan produksi, peran buruh tani tetap penting. Para buruh tani yang tergolong mustahik itu pun dapat berkah dari produksi padi.
“Pak Kuwu punya konsep menggali zakat pertanian di mana sebagiannya ini diberikan kepada masyarakat yang berlatar belakang buruh tani. Mudah-mudahan ini bisa dicontoh oleh desa lain,” ujarnya.
Diketahui, petani di Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu secara rutin menyalurkan zakat pertanian kepada fakir miskin karena hasil panen padinya terus meningkat.
Para petani meyakini peningkatan produksi padi mereka merupakan balasan dari Alloh Azza wa Jalla atas zakat yang dikeluarkannya.
Diungkapkan Kades Sugeng, sebelum rutin menyalurkan zakat, tanaman padi di Desa Babadan produksinya atau hasilnya hanya sekitar 6 ton per hektar.
“Alhamdulillah sejak rutin mengeluarkan zakat hasil panen meningkat menjadi 9,3 ton per hektar. Para petani makin sejahtera,” ungkap Kades Sugeng.
Penulis: Wawan Idris