31 C
Indramayu
Minggu, Oktober 5, 2025


Siapkan Tenaga Kerja Terampil, Gubernur Dedi: Siswa SMA dan SMK Diberi Pendidikan Vokasi

MHNEWS.ID.- , Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi siap melatih para siswa SMA dan SMK sejak dini untuk dipersiapkan menjadi tenaga kerja profesional dan terampil.

Gubernur Dedi mengatakan hal itu merespon Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin soal Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat kebanyakan hanya sebagai asisten rumah tangga (ART).

- Advertisement -

Dikatakan, langkah ini penting untuk mengubah citra pekerja migran Indonesia di mata dunia. Dedi juga menyambut baik program vokasi dan pelatihan bahasa.

“Saya menyambut baik jika ada data titik-titik negara tujuan PMI terampil. Anak-anak SMA dan SMK yang lulus, saya siapkan sejak kelas 3 dengan pelatihan bahasa dan mental,” kata Dedi, Sabtu (4/10/2025).

“Mereka akan dilatih dalam barak-barak mirip militer untuk membentuk disiplin, ketahanan jiwa, dan fisik. Metode ini sangat cocok untuk negara seperti Jepang yang menuntut kedisiplinan,” lanjut Dedi.

“Kita ingin mengubah citra TKI Indonesia yang selama ini identik dengan ART. Kita punya banyak tenaga terampil: perawat, ahli otomotif, elektro, makanan, farmasi, dan bidang lainnya. Mereka bisa membawa nama baik bangsa di luar negeri,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pro-Kontra Anak Bermasalah Dikirim ke Bamil, Dedi: Dahulukan Berkerja daripada Berwacana

Diketahui, Mukhtarudin mengungkapkan PMI asal Jabar kurang memiliki keterampilan dan lemahnya penguasaan bahasa asing sehingga kebanyakan hanya menjadi ART.

Itulah sebabnya Mukhtarudin menilai program peningkatan pendidikan vokasi dan pelatihan bahasa asing menjadi prioritas.

Selain itu, Mukhtarudin menyebut, pada tahun 2025 tercatat 41.168 penempatan pekerja migran Indonesia dari Jawa Barat, yang mayoritas sebagai pekerja rumah tangga.

Negara tujuan yang paling diminati pekerja migran asal Jawa Barat adalah Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Jepang.

“Presiden menekankan pentingnya penempatan berkualitas, dari rekrutmen awal, saat bekerja, hingga perlindungan dan pemberdayaan setelah kembali,” katanya.

“Untuk mendukung hal ini, program vokasi harus diperkuat lintas kementerian dan pemerintah daerah,” lanjutnya.

Mukhtarudin pun mendorong Pemprov Jawa Barat memanfaatkan fasilitas Migrant Center di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai pusat pelatihan bahasa dan keterampilan bagi calon pekerja migran.

Diharapkan langkah ini dapat membantu mengurangi pengangguran, khususnya dari lulusan SMA dan SMK juga dapat membuka jalan agar masyarakat bisa bekerja di luar negeri secara terampil dan bermartabat.

Baca Juga :  Tragisnya Nasib TKW Cianjur, Disekap dan Dijadikan Budak Seks di Dubai, Uni Emirat Arab

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler