29.8 C
Indramayu
Jumat, November 21, 2025


Dosa Besar, Jangan Tinggalkan! Ketika tak Mampu Berdiri, Shalatlah sambil Duduk atau Berbaring

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Sholat merupakan ibadah wajib yang tidak boleh ditinggalkan kecuali ada udzur syar’i.

Pahala mendirikan atau menunaikan sholat sangat besar. Sebaliknya, bagi yang meninggalkannya akan mendapatkan dosa yang sangat besar pula. Karenanya dalam situasi apa pun tidak boleh meninggalkan sholat.

- Advertisement -

Begitu besarnya dosa karena meninggalkan sholat. Bahkan sebagian ulama ada yang sampai mengkafir muslim yang meninggalkan sholat.

Namun demikian syariat juga memberikan keringanan dan bahkan kemudahan dalam mengerjakan sholat. Seperti bagi yang tidak mampu berdiri diperbolehkan sholat sambil duduk, berbaring, bahkan berjalan.

Bahkan syariat juga membolehkan sholat sambil menggendong anak. Pernahkah melihat saudara kita sholat sambil menggendong anak? Bagaimana hukumnya, ya? Lalu bagaimana pula tatacaranya?

Dikutip dari almanhaj.or.id., sholat sambil menggendong anak merupakan perkara yang dibolehkan dalam shalat. Adapun tata caranya: Apabila berdiri, maka di gendongnya, dan apabila ruku’, maka diletakkannya (dilantai) dan apabila selesai sujud maka digendongnya kembali.

Baca Juga :  Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Memerintahkan: “Sempurnakanlah Ruku’ dan Sujud Kalian!”

Seperti yang dilakukan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menggendong cucunya, Umâmah bin Abi al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, sebagaimana dalam hadits sebagai berikut:

Dari Abu Qatâdah al-Anshari Radhiyallahu anhu, ia berkata:

Saya melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat mengimami para Sahabat sambil menggendong Umamah bin Abi al-Ash, anak Zaenab puteri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di atas bahunya, maka apabila ruku Beliau meletakkannya dan apabila selesai sujud Beliau menggendongnya kembali.

Dan dalam riwayat lain berbunyi: Apabila berdiri beliau menggendongnya dan apabila sujud beliau meletakkannya. [H.R. Bukhori dan Muslim]. Wallahu a’lam.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler