28.3 C
Indramayu
Selasa, November 4, 2025


Ikhtiar Mengubah Nasib Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Pemprov Siapkan Kredit Truk tanpa Uang Muka

MHNEWS.ID.- Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan pemerintah ingin mengubah posisi para sopir dari pekerja menjadi pemilik kendaraan dan berdaulat atas penghasilannya sendiri.

Untuk mewujudkan hal itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan program kredit tanpa uang muka (DP) bagi para sopir tambang agar dapat memiliki kendaraan sendiri.

- Advertisement -

Program ini bakal bekerja sama dengan Bank bjb sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi bagi pekerja tambang di wilayah Bogor dan sekitarnya.

“Hari ini kan mereka nyopir mobil tronton, colt diesel, kerja di orang. Saya ingin nanti mereka menjadi tuan, punya mobil sendiri,” kata Dedi di Gedung Setda, Komplek Pemda Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025).

Menurut Dedi, melalui skema kerja sama antara pemerintah daerah dan Bank bjb, para sopir bisa mengajukan kepemilikan kendaraan tanpa harus menyiapkan uang muka.

Mereka cukup membayar cicilan bulanan setelah kendaraan digunakan untuk bekerja.

“Pemda bersama Bank bjb akan membuat kredit tanpa DP. Jadi, nanti bisa langsung punya mobil, bulan depan setor, dan jalan,” katanya.

Baca Juga :  Bos Tambang Ilegal Galunggung Ditangkap, Dedi Mulyadi: Saya sudah Pesan 4 Bulan Lalu

Dedi menilai, kebijakan ini merupakan langkah konkret dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat yang selama ini berada di sektor pertambangan tetapi belum menikmati hasil ekonominya secara adil.

“Saya tidak mau lagi melihat orang yang bekerja keras di sektor tambang tetap hidup miskin. Mereka harus naik kelas, harus punya aset sendiri,” ucapnya.

Ia menegaskan, pemberdayaan sopir tambang adalah bagian dari visi besar penataan sektor pertambangan di Jawa Barat, yang tak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada peningkatan taraf hidup manusia di dalamnya.

Menurut dia, selama ini tambang hanya melahirkan kekayaan bagi pengusahanya, sementara masyarakat sekitar makin miskin.

“Artinya memang sektor pertambangan ini kalau dibiarkan itu satu, hanya akan melahirkan kerusakan alam, kedua, melahirkan disparitas kemiskinan. Jadi, yang kaya makin kaya banget, yang miskin, makin miskin banget,” tuturnya.

“Jadi, jangan hanya pengusaha tambangnya yang kaya, tetapi masyarakatnya juga harus sejahtera. Saya ingin tambang juga melahirkan keadilan bagi pekerjanya,” tuturnya.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

Berita Terpopuler