27.7 C
Indramayu
Rabu, November 27, 2024


Muhammad Bin Maslamah: Sahabat yang Sangat Mencintai Alloh Azza wa Jalla dan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Pada zaman kekinian sulit menemukan orang yang lebih mencintai Alloh Azza wa Jalla dan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam daripada diri dan dunianya.

Padahal Alloh Azza wa Jallan berfirman, “Katakanlah (Muhammad), jika kamu mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [Q.S. Ali ‘Imran: 31].

- Advertisement -

Beda dengan zaman sekarang, para sahabat memilih lebih mencintai Alloh Azza wa Jalla dan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam. Demi cintanya kepada Sang Khalik dan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam para sahabat rela mengorbankan harta bahkan nyawa.

Dari sekian banyak sahabat, tersebutlah Muhammad bin Maslamah. Beliau memiliki kecintaan dan loyalitas kepada Alloh Azza wa Jalla dan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam melebihi para sahabat lainnya.

Muhammad bin Maslamah mencapai derajat yang tinggi dalam hal wala’ dan bara’ (sikap berloyalitas terhadap Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya).

Sikap lebih mencintai atau wala’ dan bara’ Muhammad bin Maslamah ini dibuktikan dengan kesanggupannya untuk membunuh Ka’ab bin al-Asyraf padahal ia masih tergolong kerabat dekatnya.

Jabir bin Abdullah mengungkapkan, suatu ketika Rasululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bertanya, “Siapakah yang bersedia membunuh Ka’ab bin al-Asyraf? Sungguh dia telah berbuat durhaka kepada Alloh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya!”

Muhammad bin Maslamah berdiri, lalu berseru, “Wahai Rasululloh, apakah Engkau ingin agar aku yang membunuhnya? Beliau menjawab, “Ya!

Muhammad bin Maslamah berkata, “Kalau begitu izinkanlah aku mengatakan sesuatu, –yakni suatu muslihat guna menipu Ka’ab bin al-Asyraf–. Beliau bersabda, “Silahkan!” [H.R. Al Bukhori nomor 4037].

Berkat muslihatnya, Muhammad bin Maslamah pun akhirnya dapat membunuh Ka’ab bin al-Asyraf. Muhammad bin Maslamah melakukannya semata demi mendapatkan keridhoan Alloh Azza wa Jalla dan Rosul-Nya.

Membunuh Ka’ab bin al-Asyraf yang merupakan kerabat dekatnya bagi Muhammad bin Maslamah adalah bukti dirinya lebih mencintai Alloh Azza wa Jalla dan Rosul-Nya daripada mencintai diri dan keluarganya.

Muhammad bin Maslamah tega membunuh kerabat dekatnya karena merupakan perintah. Kerabatnya itu adalah seorang yang telah berbuat durhaka kepada Alloh Azza wa Jalla dan Rosul-Nya.

Kecintaan dan loyalitasnya kepada Alloh Azza wa Jalla dan Rosul-Nya yang sangat tinggi mengantarkan Muhammad bin Maslamah sebagai sahabat yang dijamin Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam selamat dari bahaya fitnah.

Hudzaifah menyatakan, “Aku tidak merasa khawatir sama sekali atas dirinya karena aku pernah mendengar Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,” Fitnah tidak akan membahayakannya!” [Al-Arna’uth berkata: Para perawinya tsiqah, kitab al-Ishabah (IX/132].

Penulis            : Wawan Idris
Sumber           : Ensiklopedi Sahabat karya Mahmud Al-Mishri, Pustaka Imam Asy-syafi’i

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler