29 C
Indramayu
Sabtu, April 19, 2025


Inilah Rahasia tetap Mendulang Pahala walau Uzur Syar’i

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Sesungguhnya Alloh Ta’ala begitu luas rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh.

عَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِي رَضِي اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيِحًا » رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ .

- Advertisement -

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Apabila seseorang sakit atau sedang bepergian (musafir), maka dicatatlah baginya pahala sebagaimana amal perbuatan yang biasa dikerjakan pada waktu mukim (tidak bepergian) dan ketika waktu sehatnya.” [H.R. Al-Bukhari, no. 2996].

Syaikh Shalih al Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin dan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy dalam Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin menjelaskan faedah-faedah hadist tersebut, di antaranya:

Pertama, apabila seseorang sakit atau sedang bepergian (musafir), maka dicatatlah baginya pahala sebagaimana amal perbuatan yang biasa dikerjakan pada waktu mukim (tidak bepergian) dan ketika waktu sehatnya.

Misalnya, kebiasaan seseorang menjaga shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, tasbih, tahlil, takbir, dan selalu berdzikir pagi dan petang tetapi tiba-tiba dia harus bepergian dan tidak bisa melakukan kebiasaan baik ini, maka dia tetap mendapat pahala kebiasaan amal sholeh tersebut.

Kedua, pentingnya menjaga amalan-amalan sholeh dan merutinkannya, juga peringatan bagi orang yang berakal untuk tidak melalaikan dan selalu bersungguh-sungguh memelihara amal sholeh dalam setiap kesempatan dan kondisi terbaiknya (sehat dan prima).

Dengan demikian ketika ia tidak mampu menunaikannya karena uzur syar’i, maka dia tetap mendapat pahala seperti keadaannya di waktu normal.

Ketiga, sebagian ahli ilmu berpandangan bahwa hadits ini juga berlaku untuk orang yang ingin melakukan ketaatan lantas terhalang dari melakukannya. Padahal ia sudah punya niatan kalau tidak ada yang menghalangi, amalan tersebut akan dijaga rutin.

Keempat, faedah berharga bahwa betapa luasnya rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala Yang Mahapemurah terhadap para hamba-hamba-Nya, lebih khusus lagi bagi mereka yang senantiasa berusaha istiqamah di atas ketaatan. Wallahu Ta’ala A’lam.

Penulis  : Wawan Idris
Sumber: bimbinganislam.com

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler