30 C
Indramayu
Selasa, Juni 24, 2025


Idul Adha 2025 Bersamaan dengan Muhammadiyah, Menag Nasaruddin Umar: Alhamdulillah

MHNEWS.ID.- Perbedaan perayaan hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha di antara organisasi keagamaan dan pemerintah selama ini sudah menjadi hal biasa.

Namun kali ini perbedaan itu tidak terjadi lagi, setidaknya untuk Idul Adha 1446 Hijriyah tahun 2025 pelaksanaannya antara keputusan pemerintah dengan Muhammadiyah bersamaan.

- Advertisement -

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar pun bersyukur Idul Adha 2025 yang ditetapkan pemerintah berbarengan dengan Muhammadiyah, yakni 6 Juni 2025.

“Insya Allah kita lebaran bareng, bersama lagi,” ujar Nasaruddin dalam konferensi pers penetapan Awal Dzulhijah 1446 Hijriah atau 2025 Masehi di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025).

“Kita bersyukur 1 Ramadan kemarin seragam, kemudian Idul Fitri juga seragam, dan besok Insya Allah kita melakukan (merayakan) Idul Adha seragam juga,” sambungnya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa 1 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025, sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Kemenag menyimpulkan awal Zulhijah ini setelah menerima laporan dari para rukyatul hilal.

“Maka kami bisa menyimpulkan bahwa tanggal 1 Dzulhijah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Sehingga 10 Zulhijah atau Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat, 6 Juni 2025,” ujar Nasaruddin.

Keputusan ini diperoleh setelah hasil pantauan hilal yang dilakukan dari 114 lokasi berbeda di Indonesia.

Nasaruddin mengatakan, proses penetapan 1 Zulhijah 1446 Hijriah awalnya berlangsung alot karena hilal tidak terlihat.

Setelah ditunggu pada detik-detik terakhir akan diputuskan, seorang perukyat hilal di Aceh melaporkan telah melihat hilal dan telah disumpah.

Keputusan pemerintah ini sama dengan ormas Islam Muhammadiyah yang sebelumnya memastikan tanggal 1 Dzulhijah 1446 Hijriah juga jatuh pada 28 Mei 2025 dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.

Muhammadiyah sendiri menggunakan metode perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang menetapkan pergantian bulan hijriah.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler