27.7 C
Indramayu
Rabu, Juni 25, 2025


Berbahaya, Jangan Sering Pakai Obat Kumur! Ini Penjelasan Dokter

MHNEWS.ID.- Untuk merawat dan membersihkan gigi serta rongga mulut terlebih setelah makan makanan berbau dan amis kebanyakan orang menggunakan obat kumur.

Penggunaan obat kumur memang diperbolehkan sebatas tidak berlebihan. Namun bila melampaui batas dapat memberikan efek samping yang cukup bebahaya.

- Advertisement -

Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSUD Bakti Pajajaran (RSUD Cibinong) drg. R Jarvi A Safitri, Sp. KG, menjelaskan penggunaan obat kumur durasinya paling lama dua pekan.

Safitri mengatakan bahwa cairan (obat kumur) ini berfungsi untuk membantu menyegarkan dan menghilangkan infeksi atau iritasi di dalam rongga mulut.

Namun, ia mengingatkan bahwa produk ini hanya boleh digunakan secukupnya dalam durasi paling dua minggu.

Sebab, obat kumur yang dijual di pasaran biasanya mengandung alkohol yang tinggi untuk menciptakan sensasi segar dalam mulut.

“Tapi itu sebenarnya efeknya akan mengeringkan rongga mulut, jadi kayak keset mulutnya kalau terlalu lama dipakai. Apalagi kalau tiap hari, makanya harus secukupnya saja,” ucap dia.

Safitri menekankan penggunaan obat kumur dalam jangka waktu yang lama akan membuat rongga mulut dan air liur menjadi kering.

Padahal, air liur sangat berfungsi untuk membersihkan rongga mulut secara mandiri.

“Ketika saliva berkurang, bakteri pun bisa masuk begitu saja. Itu yang bisa menyebabkan mudahnya iritasi atau infeksi,” terangnya sebagaimana ditulis Kompas.com.

Safitri juga menjelaskan obat kumur bisa menjadi alternatif perawatan gigi sederhana di rumah untuk mencegah gigi berlubang.

Namun selain obat kumur Safitri menyarankan juga untuk sikat gigi dan scaling. Namun, Safitri mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sikat gigi

Safitri mengatakan bahwa sikat gigi terbaik dilakukan maksimal dua kali dalam sehari, yakni saat pagi setelah sarapan dan malam hari menjang tidur.

Pada pagi, ia mengatakan sikat gigi baik dilakukan sekitar 30 menit sampai satu jam setelah sarapan.

“Sedangkan kalau malam, orang dewasa biasanya mau praktis (sikat gigi saat mandi), tapi sudah mandi habis itu ngemil lagi, hal yang seperti itu perlu diubah gaya hidupnya,” bebernya seperti yang dikutip dari Antara pada Jumat (13/6/2025).

Ia mengingatkan bahwa proses pembentukan zat asam akibat sisa-sisa makanan yang menumpuk dapat terbentuk dalam waktu satu sampai 24 jam sebelum gigi menjadi berlubang.

Sementara itu, Safitri menyampaikan bahwa sikat gigi juga tidak boleh terlalu sering, karena bisa menyebabkan gigi menjadi abrasif atau terkikis.

Abrasif dapat terjadi akibat adanya kekuatan mekanis dari sikat gigi yang dipakai. Menyikat gigi terlalu keras juga akan menambah tekanan, sehingga gigi makin terkikis.

Scaling

Selain menyikat gigi, Safitri juga menyarankan masyarakat untuk rutin membersihkan karang gigi atau disebut juga scaling.

Scaling dianjurkan untuk dilakukan setidaknya enam bulan sekali. Selain membersihkan plak-plak yang sudah mengeras di sela gigi, ia menbatakan scaling juga bisa mencegah gusi berdarah.

Penulis: Wawan Idris

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler