30 C
Indramayu
Rabu, November 27, 2024


Tiga Keunggulan Kurikulum Merdeka

Oleh Dr. Supriyanto Sayama
(E-mail: hujandikm97@gmail.com)

SELALU saja mengemuka pandangan yang bernada sinis: ganti menteri, ganti kurikulum. Beberapa fakta yang mengemuka, memang ada benarnya bahwa bergantinya menteri yang mengurusi pendidikan terkesan diikuti bergantinya kurikulum. Namun, apakah benar pergantian menteri merupakan awal pergantian kurikulum? Atau apakah pergantian menteri harus diikuti dengan pergantian kurikulum?

- Advertisement -

Terkini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) meluncurkan program Kurikulum Merdeka. Apa saja keunggulan Kurikulum Merdeka, yang diberlakukan saat ini, yang menggantikan Kurikulum 2013? Tulisan pendek ini hendak memaparkan secara sekilas sisi keunggulan Kurikulum Merdeka.

Pernyataan “ganti menteri, ganti kurikulum” muncul berdasarkan asumsi, data, dan mungkin semacam perasaan tidak puas. Mengapa tidak puas? Sebab ada yang merasa bahwa kurikulum yang lama saja belum tuntas dipahami dan dilaksanakan secara sempurna, kini sudah harus berganti kurikulum baru.

Hal ini berdampak kepada perlunya mengeluarkan “energi baru” lagi untuk mempelajari kurikulum baru dan menerapkannya di satuan pendidikan (sekolah). Energi baru yang dimaksud bisa berupa waktu, uang, teknologi informasi, dan yang lainnya yang jika dinilai dalam bentuk rupiah, jumlahnya tidak sedikit.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terpopuler