Dalam sistem distrik Dapil dirancang hanya memiliki satu kouta kursi untuk pemenang Pemilu di distrik tersebut yang dalam literatur ilmu-ilmu politik disebut “the winner takes all“. Amerika Serikat dan negara jiran Malaysia menganut sistem distrik ini meskipun berbeda sistem pemerintahannya.
Dalam sistem proporsional Pemilu bersifat “multi member constituency” dimana Dapil dirancang dengan kuota jumlah kursi secara proporsional untuk mengakomodasi keragaman segmentasi pemilih dengan proporsi tingkat representasi dan keterwakilan dibagi berdasarkan prosentase perolehan elektoral masing masing partai yang pembagiannya sejak Pemilu 2019 (juga berlaku untuk Pemilu 2024) menggunakan methode “sainte lague” (bilangan pembagi tetap ganjil: 1,3,5,7,9).
Kerangka teoritis di atas untuk “second opinion” bahwa wacana rekonstruksi atau perubahan Dapil DPRD Indramayu dalam Ppemilu 2024 yang direkonstruksi KPU Indramayu dalam uji publik di atas dalam perspektif penulis sudah tepat.
Basis rasionalitasnya secara simpel selain tidak menambah jumlah Dapil (tetap enam Dapil) sehingga tidak memperkecil tingkat proporsionalitasnya juga perbandingan jumlah kuota kursi per Dapil relatif lebih merata dan representatif dalam sistem Pemilu proporsional.