“Tim kita kan telah bekerja dengan maksimal. Juga ditambah ada aplikasi Gesit, ada program bapak asuh anak stunting, dan banyak lagi upaya yang dilakukan. Jadi angka absolut real stunting hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan adalah 3.797 atau 3,49 persen. Data ini jauh lebih faktual,” tegasnya.
Sebagaimana diberitakan mhnews.id sebelumnya SSGI tahun 2022 menempatkan Kabupaten Indramayu di posisi ke- 11 kabupaten/kota se- Jawa Barat dengan prevalensi stunting 21,1 persen.
Hasil survei SSGI yang dari Kementerian Kesehatan ini menempatkan Provinsi Jawa Barat dengan angka prevalensi stunting sebanyak 20,02 persen. Artinya prevalensi stunting Indramayu berada di atas Jawa Barat.
Untuk prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat tahun 2022 memang mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berada pada level 24,5 persen. Survei SSGI tahun 2022 sendiri berlangsung selama 18 hari, mulai 1 s.d. 18 Juli 2022.