Saat ini, terang Supandi, tambak garam yang dikelola pesantren perharinya dapat memproduksi sekitar 1-2 ton garam kualitas baik.
Karena kualitas garam yang bagus, pihak pesantren pun kewalahan menerima pesanan dari berbagai pihak, bahkan pesanan juga banyak datang dari Lampung dan Padang.
- Advertisement -
“Sekarang banyak warga yang biasanya nganggur, kini kerja sebagai kuli angkut garam. Itu secara umum, kalo bagi pesantren kita juga bisa membeli sarana dan prasarana sekolah dari hasil itu,” jelas Supandi.
Bukan hanya itu saja, tambahnya, Pesantren Assalafiyah juga memiliki tambahan pendapatan yang berguna untuk biaya operasional pesantren.